Sejarah Perkembangan Komputasi Awan (Cloud Computing)

Komputasi awan (Cloud Computing) saat ini sudah menjadi terminologi yang umum dipakai untuk menjelaskan layanan yang berjalan di Internet. Hampir semua sektor bisnis, saat ini telah menggunakan teknologi komputasi awan. Menurut data dari Synergy Research Group per Q2 2022 saat ini pangsa pasar Cloud Computing mencapai $203,5 milyar dollar.

Lalu bagaimana sejarah dan perkembangan komputasi awan?

Era Awal (1960an)

Pada era ini, para ilmuan bidang matematika dan komputer mulai untuk mendefinisikan konsep dari cloud computing. Ada 3 konsep yang disepakati. Yang bertama cloud computing sebagai alat hitung dan penyimpanan data. Yang kedua adalah kemampuan untuk berbagi sumberdaya pada komputer yang sama (sharing at the computer resource), dan yang ketiga adalah layanan tersebut diakses melalui jaringan komputer yang saling terhubung.

Professor John McCarthy – seorang ilmuan bidang komputer yang mengemukakan konsep “artificial intelligence” – menyampaikan pada tahun 1961 bahwa suatu hari nanti komputer akan menjadi barang kebutuhan manusia. Prediksi yang jitu.

Professor John McCarthy

Kemudian pada tahun 1967 IBM membuat sebuah virtualisasi pada sistem operasi mereka yang memungkinkan beberapa orang untuk berbagi sumberdaya yang sama. Pada tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika Serikat merilis ARPANET (Adavanced Research Projects Agency Network), sebuah jaringan yang mengandalkan protokol TCP/IP.

Era Berkembang (1980 an)

Penelitian dalam bidang virtualisasi, sistem operasi, storage (penyimpanan), dan advanced networking menemukan hal baru yang belum pernah diketahui sebelumnya. Contohnya kemampuan jaringan untuk melakukan transfer data antar lembaga negara di UK menggunakan kabel tembaga. Pada awalnya di Inggris ilmuan bekerja menggunakan sinyal televisi yang tidak dipakai, untuk berkirim data.

Pada tahun 1976 kemajuan pada bidang jaringan komputer didemonstrasikan langsung oleh Ratu Elizabeth II dengan cara berkirim email.

Beberapa tahun setelahnya, Gedung Putih memasang komputer pertama. Dan pada awal tahun 80 an sistem operasi berbasis jaringan diluncurkan untuk pertama kalinya. Sistem Operasi ini memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu dengan lainnya. Lalu pada tahun 1985, media penyimpanan telah mampu menyimpan 200MB data.

Era Lompatan (1990 an)

Teknologi Cloud Computing mencapai tingkat kematangan yang sudah cukup baik pada medio 1990 an. Hal ini dibuktikan dengan diluncurkannnya World Wide Web (WWW) untuk pertama kalinya pada tahun 1991. Pada saat itu ada lebih dari satu juta komputer terhubung ke Internet.

Tim Berners Lee – Bapak WWW Dunia

Hal tersebut menyebabkan revolusi Dotcom dan naiknya popularitas e-commerce.

Model client-server sudah mulai diimplementasikan, sehingga teknologi website saat itu memungkinkan untuk memiliki front-end dari sisi user, dan back-end dari sisi administrator.

Penyebutan istilah Cloud Computer sebenarnya paling awal muncul pada dokumen internal perusahaan Compaq pada tahun 1996. Dan pada tahun 1997 Profesor Ramnath Chelleppa dari Universitas Emory menyebutkan istilah “cloud” dalam sebuah artikel yang ditulisnya. Sebelum istilah cloud computing mengemuka, istilah Grid Computing lebih dahulu populer.

Era Modern (Awal tahun 2000 an)

Dimulainya cloud era modern ditandai dengan peluncuran Amazon Web Services (AWS) kepada publik pada tahun 2002. Pada saat itu, AWS hampir tidak memiliki kompetitor. Tetapi disisi lain, studi kasus, contoh dan implementasi yang mendukung juga belum ada. Dengan kata lain, layanan sudah ada, tetapi kebutuhan pasar belum muncul.

Sejarah Amazon Web Services

Cloud Computing menawarkan solusi untuk banyak bisnis. Dengan melakukan implementasi cloud maka bisnis tidak perlu lagi dipusingkan dengan infrastruktur. Cloud meringankan beban pemeliharaan server, investasi di awal, dan skalabilitas pada layanan.

Generasi Pertama (Tahun 2005 – 2011)

OpenNebula Project diluncurkan untuk mengembangkan paket software cloud pada tahun 2005. Elastic Compute Cloud (EC2) tersedia untuk publik tahun 2006. Layanan basis data (database service) mulai tersedia di Cloud dan konsep dari Dropbox membuat popularitas cloud meningkat pesat. Pada era ini, penyedia layanan cloud menawarkan pilihan data center di berbagai tempat. Juga mulai dikembangkan SLA (Service Level Agreement) dan QoS (Quality of Services) demi kenyamanan pelanggan.

Karena meningkatnya permintaan software di berbagai industri, akhirnya mendorong private cloud untuk lahir. Pada era ini Microsoft juga meluncurkan layanan Microsoft Azure, sebuah layanan Cloud milik raksasa teknologi tersebut.

Generasi Kedia (2012 – 2017)

Dari pembangunan cloud generasi pertama, generasi kedua melihat pengayaan dramatis baik dalam layanan yang disediakan dan persaingan yang meningkat dengan berbagai pilihan penyedia layanan Cloud. Karena dimungkinkan untuk memantau sumber daya yang digunakan di cloud, maka konsep cloud menjadi lebih populer, lebih banyak dipergunakan oleh korporasi dan personal.

Selain model penetapan harga bayar sesuai pemakaian (Pay as You Go) , penawaran spot (Spot Bidding) diperkenalkan untuk sumber daya. Layanan streaming real-time mulai memproses data di cloud.
Selain database relasional, layanan database non-relasional juga sekarang tersedia. DevOps menjadi terkenal dan memberikan layanan mikro yang digunakan untuk pengembangan aplikasi cloud. Hal ini didorong oleh peluncuran layanan kontainer di cloud pada tahun 2014. Definisi yang lebih baru mulai muncul di mana cloud publik dan privat dapat digabungkan untuk menghadirkan cloud hybrid. Di Eropa, federasi infrastruktur cloud Grid Eropa diluncurkan pada tahun 2014.

Generasi saat ini

Penggunaaan metode blockchain untuk membuat perangkat lebih aman saat komputasi akan dilakukan di pada jaringan. Lebih banyak machine learning yang akan diperlukan di cloud untuk memprediksi preferensi pengguna dan memahami beragam beban kerja pengguna. Ini akan membutuhkan lebih banyak prosesor khusus yang sesuai dengan beban kerja.

Misalnya, Google telah memasukkan unit prosesor tensor (TPU) di cloud. Model biaya bayar sesuai dengan di mana pengguna membayar untuk waktu idle, dan akan digantikan oleh model penagihan yang lebih detail, seperti dalam komputasi tanpa server. Meskipun cloud saat ini ramai, teknologinya menawarkan lebih banyak ruang untuk ekspansi. Era keemasan komputasi awan belum muncul di hadapan kita. Kita akan tunggu apa terobosan teknologi di masa mendatang yang akan mengubah paradigma bisnis dan teknologi.

Sekian

Diterjemahkan dengan penyesuaian dari : https://www.bcs.org/articles-opinion-and-research/history-of-the-cloud/

Please follow and like us:
Pin Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *